SAYUR ORGANIK : Iskandar, petani Desa Banjarsari Kecamatan
Gajah memberikan keterangan seputar bertanam sayur organik kepada Bupati Demak
H Tafta Zani dan Camat Gajah Hj Supriyatiningsih
DEMAK-Unit Pengelola
Kegiatan (UPK) PNPM Kecamatan Gajah melirik sistem pertanian yang diberi
pemupukan organik (nonkimiawi) untuk memberdayakan perekonomian warga dan
petani. Pasalnya sistem
pertanian menggunakan pemupukan organik dipandang berbiaya rendah sehingga
hasilnya lebih menguntungkan petani. Adapun sistem pertanian yang dilirik
berupa pemanfaatan kumbung sayur atau
pembudidayaan tanaman sayuran di dalam tempat khusus model tabulampot.
‘’UPK Gajah memilih
pemanfaatan kumbung sayur atau pembudidayaan tanaman sayuran di dalam
rumah-rumahan khusus. Tanaman yang disemaikan menggunakan kumbung bisa beragam
sesuai keinginan petani ataupun menyesuaikan musimnya,’’ ujar Ketua UPK Adib
Muhtar SE, di sela-sela acara launching Kumbung Sayur di Desa Banjarsari
Kecamatan Gajah baru baru ini.
Acara tersebut
dihadiri Bupati Demak Drs H Tafta Zani MM, Kepala Bappermas KB H Bambang
Susetyarto SIP, Plt Kepala Disperindagkop Drs H Eko Pringgolaksito MSi, Camat
Gajah Hj Supriyatiningsih dan
Kades Banjarsari
Setyo Pamungkas ST.
Disebutkan melalui
kumbung sayur dengan sistem pemupukan organik petani akan bisa memproduksi
sayuran organik yang bernilai jual tinggi. Pangsa pasarnya adalah masyarakat
perkotaan yang sekarang
gemar mengonsumsi
sayuran organik. Sayuran yang tak terlalu banyak memakai pupuk kimia dipandang
lebih menyehatkan untuk dikonsumsi.
UPK Gajah sedikitnya telah menyalurkan bantuan
senilai Rp 30 juta untuk pembuatan sebanyak 40 unit kumbung tahun lalu. Jumlah
itu disebarkan untuk petani di sebanyak delapan desa. Lantaran program kumbung
dianggap berhasil maka UPK mengucurkan anggaran tambahan senilai Rp 60,4 juta
di 2012. Anggaran itu untuk pembuatan puluhan kumbung sayur di 10 desa lainnya.
Bupati Tafta Zani menyatakan dukungannya terhadap peluang pemanfaatan pertanian
organik menggunakan metode kumbung sayur. Namun diungkapkan petani diminta tak
sebatas mengembangkan kualitas tanaman melainkan butuh mengemas produk yang
dimilikinya. Alasanya, dengan kualitas prima masih ditambah kemasan bagus maka
harga jual setidaknya nya akan melambung. [SM 02/2]